Di awal-awal berdirinya angkatan perang bersenjata republik
indonesia khusuny di korps kavaleri tidak hanya senjata jenis FN MAG Buatan
Belgia,tetapi juga ada SMS senjata mesin ringan GPMG M-60 berkaliber 7,26x51 mm,GPMG(General
Purpose Machine Gun) M-60 di buat oleh saco defence,us Ordnance,amerika serikat.
Pada perang Vietnam dimana as ikut dalam perang tersebut
m-60 menjadi senjata utama dalam unit pleton dan sampai sekarang pun masih di
pakai dalam perang irak dan afganistan.Masukny M-60 sejak tahun 1970
penggunanya TNI AD unit Kavaleri.bahkan alusista buatan indonesia pun di pasang
m-60 seperti Panser anoa dan di gunakan sebagai senjata bantuan anti serangan
udara.
Pada tahun 1976 dan 1977, saat pertama kali Bronco diterima
TNI AU, M-60 banyak berjasa sebagai senjata bantuan tembakan bagi pergerakan
pasukan TNI di permukaan. Empat pucuk M-60 yang menempel embedd di Bronco
sangat ideal membabat perkubuan Fretilin dalam operasi Seroja di Timor Timur
(sekarang Timor Leste)Hebatnya lagi, M-60 awalnya juga menjadi platform senjata
standar untuk pesawat anti gerilya TNI AU, OV-10 Bronco, sebelum di
upgrade oleh TNI-AU menggunakan SMB (senapan mesin berat) Browning kaliber 12,7
mm. Di tahun 1976 dan 1977.
Selain populer digunakan pada unit infantri dan kavaleri.
M-60 juga dibuat dalam desain untuk matra udara. Contohnya M-60C yang digunakan
pada helikopter dan pesawat observasi. M-60C mengalami perubahan ekstrim pada
sekujur tubuhnya. Heatshield dan popor M-60 dilepas untuk menghemat beban,
sementara piston grip dilepas dan digantikan solenoida sebagai pengontrol
tembakan dari dalam kokpit. Sistem pasokan peluru juga disediakan dari
kontainer yang terpisah dengan senjata. Untuk penggelarannya, biasanya ada
empat pucuk M-60C yang digelar untuk memberi efek tambakan yang memadai.
sistem M-60
beroperasi menggunakan gas operated . efeknya senjata ini dapat memuntahkan
hingga 550 peluru per menit, sedangkan kecepatan peluru bisa mencapai 853 meter per detik.
Untuk urusan jarak tembak, M-60 dapat menjangkau target sampai 1.100 meter.cadangan
amunisi menggunakan jenis sabuk. Umumnya
personel pengguna M-60 bisa membawa 200 sampai 1.000 peluru, pastinya
bergantung pada kekuatan tiap individu personel, mengingat bobot M-60 mencapai
10,6 Kg.
Selain populer di laga peperangan dan menjadi momok yang
menakutkan , M-60 juga tersohor saat jadi senjata yang digunakan oleh John
Rambo dalam film First Blood (1982). Model gaya menembak terkenal dan menjadi
suatu tren dalam peperangan dalam film itu melahirkan istilah Rambo Style,
untuk menggambarkan prajurit infantri yang menyelempangkan sabuk peluru 7,62 mm
di bahu.
Meski M-60 berjaya di banyak laga layar kaca,tetapi senjata jenis ini lahir dengan segudang masalah yang terjadi dalam pengoperasiannya. Di medan tropis seperti di Vietnam, wilayah yang lembab, karat dengan cepat mengauskan komponen-komponen penting. Selain itu ada pula masalah pada desain senjata. Walaupun mengaplikasikan kemampuan ganti laras, ternyata rancangan laras pengganti M-60 menyertakan sekaligus tabung dan bipod. Alhasil pembawa laras cadangan harus menderita karena membawa beban yang tidak perlu,masalah lainnya adalah proses penggantian laras yang tergolong rumit. Personel yang mengganti laras harus menggunakan sarung tangan tebal dari bahan asbes untuk menahan panas, pasalnya di M-60 tidak ada gagang pembawa pada laras. Dalam situasi pertempuran yang sebenarnya, banyak Pasukan yang kehilangan barang berharga ini, padahal tanpa sarung tangan, mustahil mengganti laras yang panas.
Porsi keterlibatan
M-60 Dalam unit infantri kini telah dikurangi,di karenakan begitu banyaknya
problem yang ada di senjata M-60, di kelas kaliber 7,62 mm, personel Korps
Marinir AS saat ini menggunakan varian FN MAG-58, yakni M240. FN MAG sendiri
lebih akrab digunakan oleh personel TNI, bahkan telah diproduksi secara lisensi
oleh Pindad. Sementara kiprah M-60 nampaknya belum benar-benar redup, pasalnya
satuan kavaleri udara masih mengandalkan M-60C untuk daya tembak yang
disebut-sebut sangat akurat dalam platform door gun di helikopter.
Spesifikasi M-60
Kaliber : 7,62 mm
Rata-Rata Tembakan : 550 butir/menit
Kecepatan Peluru : 853 meter/detik
Jarak Tembak Efektif : 1.100 meter
Berat : 10,6 Kg
Panjang : 1,1meter
Panjang Laras : 56 centimeter
Amunisi : Sabuk
Mekanisme : gas operated
Produksi awal : 1957
0 comments:
Post a Comment